Kekuatan Militer Korea Selatan

Maret 24, 2008 yulikorsel

Kekuatan total militer yang aktif adalah 687.700 yang terdiri dari angkatan darat, 560 ribu angkatan laut 63 ribu dan angkatan udara 64.700. Kekuatan total cadangan sekitar 4.5 juta. Kira-kira 37 ribu tentara Amerika juga berpangkalan di negara ini.

Perbaikan iklim politik di semenanjung Korea telah mempengaruhi pengeluaran militer Korea Selatan. Anggaran Belanja Negara untuk tahun 2000 sebesar 15,04 trilyun won (US $ 13 milyar). Pemulihan ekonomi dan menguatnya nilai tukar won terhadap dollar AS nampaknya akan menunjang rencana pembelanjaan. Untuk Angkatan Darat, terdapat tambahan tank tipe 88 dan senjata bergerak otomatis baru tipe K-9 155mm, dan system peluncuran roket yang multiple (MLRS), termasuk sistem peluru kendali taktis AD (ATACMS).Korea Selatan juga hampir melengkapi kekuatan ekspansi Angkatan Lautnya dengan menugaskan delapan dari sembilan buah kapal selam tenaga diesel (SSKs) Chang Boo (buatan Jerman tipe 209) dan yang ketiga serta terakhir adalah kapal perusak Okapi. Akan tetapi, masih terdapat keraguan berkaitan dengan kelanjutan program peluru kendali perusak untuk ditempatkan pada tiga buah kapal, dimana kemungkinan akan diganti dengan jenis Aegis yang dibuat secara lokal. Untuk Angkatan Udara, pemenuhan terhadap pesanan F-16 C/D baru pada tahun 2003 yang akan melengkapi armada yang berjumlah 120 pesawat terbang. Dalam rencananya tetap akan membutuhkan peluru kendali dengan jarak tempuh 500 km dari permukaan ke permukaan (SSM) yang akan menjangkau seluruh bagian dari Korea Utara.

Korsel Akan Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Pertama

Korea Selatan akan meluncurkan satelit komunikasi militer pertama mereka pada Agustus mendatang.

Satelit Mugunghwa 5 akan diluncurkan ke orbit pada 10 Agustus dari Pasifik Selatan, kata pejabat di Kementerian Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan Kolonel Yoon, Selasa.

“Itu akan menjadi satelit komunikasi militer pertama Korea,” kata Kolonel Yoon.

Kementerian Pertahanan dan KT, perusahaan komunikasi terkemuka Korsel, bersama-sama mendanai peluncuran satelit itu dan kedua pihak telah sepakat untuk bersama mengelola dan mengendalikan satelit baru tersebut.

Seoul telah meluncurkan tiga satelit komersial, yaitu Mugunghwa 1, 2 dan 3 sejak 1995. Mugunghwa 4 tidak dibuat karena nomor empat berkonotasi buruk di Korsel.

Perusahaan Prancis Alcatel membuat badan satelit dan transmitter, sementara prusahaan AS Sea Launch bertanggungjawab atas peluncurannya ke orbit di ketinggian 36.000 kilometer. (Tr/AFP/OL-03)

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama


Seoul – Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) melakukan latihan militer gabungan, Senin (20/8). Latihan militer AS dan Korsel kerap dikecam Korea Utara karena dianggap sebagai persiapan perang. Namun, di tengah rencana pertemuan kedua Korea pada 2-4 Oktober mendatang, pasukan Korsel tidak tampak dalam gelar pasukan di lapangan.
Latihan tahunan Ulchi Focus Lens (UFL) melibatkan sekitar 10.000 tentara AS dan berlangsung selama 12 hari. Ketidakhadiran pasukan Korsel merupakan konsesi dengan Korut sebelum KTT mendatang. Pejabat pertahanan Seoul juga membatalkan pelatihan antigerilya yang melibatkan puluhan ribu tentara Korsel, yang menurut rencana diselenggaraan bersamaan dengan UFL.
Latihan perang ULF yang disimulasi komputer tersebut bertujuan untuk menanggapi isu invasi. Pihak AS menegaskan pelatihan itu semata-mata untuk pertahanan, namun Korut secara rutin mengecam pelatihan itu sebagai persiapan serangan.
Awal bulan ini Korut mengancam tentaranya akan melakukan tindakan balasan dan memperingatkan latihan gabungan dapat mengganggu kesepakatan enam negara Februari lalu soal perlucutan senjata nuklir negerinya.
“AS akan bertanggung jawab atas dampak pameran kekuatan senjata terhadap pelaksanaan perjanjian 13 Februari dan perundingan enam negara,” katanya.
Sekitar 20 aktivis antiperang melakukan protes di luar pangkalan militer AS di Seongham, selatan Seoul, menuntut pembatalan latihan perang tersebut, Senin (20/8). Mereka membawa spanduk bertuliskan “Hentikan UFL” dan “Hentikan Latihan Perang Agresif”.

KTT Ditunda
KTT Korut-Korsel, yang semula ditetapkan 28-30 Agustus di Pyongyang ditunda menjadi 2-4 Oktober akibat bencana banjir di Korut. Secara teknis kedua negara masih dalam perang karena konflik tahun 1950-1953 dihentikan dengan gencatan senjata. AS menggelar puluhan ribu tentara di Korsel sejak akhir perang. Saat ini AS memiliki 29.500 tentara yang membantu pasukan Korsel yang berjumlah 600.000 personel guna menghadapi ancaman Korut yang memiliki 1,1 juta tentara.
Menurut siaran pers yang diterima SH dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Direktur Departemen Front Bersatu Korea utara Kim Yang-gon memberitahukan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan Kim Man-book bahwa negaranya menginginkan pertemuan dua Korea ditunda, Senin (20/8). Kim Yang-gon menekankan pentingnya upaya pemulihan bencana banjir baru-baru ini. Korut mengajukan permohonan agar pertemuan dilangsungkan awal Oktober, dan memberikan kesempatan pihak Korsel untuk memutuskan tanggalnya.
Hasil pertemuan komite Konferensi Inter-Korea dari pihak Korsel memutuskan untuk melaksanakan KTT pada 2-4 Oktober. Terkait dengan banjir yang melanda Korut, pemerintah Korsel akan mengambil langkah yang diperlukan untuk membantu percepatan pemulihan. Korsel bekerja sama dengan berbagai lembaga termasuk Palang Merah Korea, serta lembaga masyarakat lainnya dan organisasi internasional.

Entry Filed under: Militer

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Laman

Kategori

Kalender

Maret 2008
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Most Recent Posts